Penyakit Jantung Dalam Kehamilan

 
 Penyakit Jantung Dalam Kehamilan

 
PENDAHULUAN :
  • Kehamilan menyebabkan terjadinya sejumlah perubahan fisiologis dari sistem kardiovaskuler yang akan dapat ditolerir dengan baik oleh wanita yang sehat, namun akan menjadi ancaman yang berbahaya bagi ibu hamil yang mempunyai kelainan jantung sebelumnya. Tanpa diagnosis yang akurat dan penanganan yang baik maka penyakit jantung dalam kehamilan dapat menjadi penyebab yang signifikan akan mortalitas dan morbiditas ibu.
  • Penyakit jantung merupakan penyebab kematian terbanyak pada wanita di Amerika Serikat dan merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak pada wanita usia 25 – 44 tahun. Penyakit jantung berpengaruh pada sekitar 1 % dari kehamilan, dengan angka kematian maternal sebanyak 0,3 dari 100.000 di Massachusetts. Meskipun demikian penyakit jantung masih sangat berkontribusi akan mortalitas dari ibu, baik di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia.
  • Meskipun insidens penyakit jantung dalam kehamilan sekitar 1 %, Gejala seperti sesak napas atau tanda seperti bising ejeksi sistolik yang merupakan gejala dari penyakit jantung, dapat muncul pada sekitar 90% dari populasi kehamilan sebagai konsekuensi perubahan fisiologis pada tubuh yang diinduksi oleh kehamilan itu sendiri.
  • Di antara beberapa penyakit kardiovaskuler, hipertensi merupakan penyakit kardiovaskuler yang tersering muncul pada kehamilan, sebanyak 6-8% dari seluruh kehamilan. Di negara barat, penyakit jantung bawaan merupakan yang penyakit jantung yang paling sering ditemukan selama kehamilan ( 75 – 82 % ). Di luar Eropa dan Amerika bagian utara hanya berkisar 9 – 19 %. Penyakit jantung reumatik mendominasi di negara selain negara barat, berkisar 56 – 89 % dari seluruh penyakit jantung dalam kehamilan. Kardiomiopati jarang ditemukan, tetapi merupakan penyebab berat dari komplikasi penyakit jantung dalam kehamilan. Kardiomiopati peripartum merupakan komplikasi berat yang sering muncul

DIAGNOSIS :
  • Kebanyakan wanita dengan kelainan jantung telah terdiagnosis sebelum kehamilan, misalnya pada mereka yang pernah menjalani operasi karena kelainan jantung kongenital maka akan mudah untuk mendapat informasi yang rinci. Sebaliknya penyakit jantung  pertama kali didiagnosis saat kehamilan bila ada gejala yang dipicu oleh peningkatan kebutuhan jantung.
 
  • Gejala klasik penyakit jantung adalah : palpitasi, sesak nafas, dan nyeri dada. Berhubung karena gejala ini juga dapat normal ditemukan selama kehamilan maka perlu melakukan anamnesis yang cermat untuk menentukan apakah gejala ini merupakan penyakit jantung ataupun bukan. Oleh karena itu perlu diperhatikan pendekatan diagnosis kardiologis yang lengkap, mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, EKG, ekokardiografi sampai kateterisasi, termasuk klasifikasi fungsional dan etiologi maupun kelainan anatomik.  
  • Kebanyakan pasien mengakui toleransi melakukan aktivitas sangat berkurang dan merasa mudah kelelahan. Kondisi ini berhubungan erat dengan peningkatan berat badan yang diperoleh selama masa kehamilan dan akibat anemia fisiologis pada kehamilan. Episode pingsan atau sakit kepala ringan terjadi sebagai akibat dari kompresi mekanik dari rahim yang hamil pada vena cava inferior, sehingga menyebabkan aliran balik vena ke jantung tidak adekuat, terutama pada trimester ketiga. Gejala lain yang sering dikeluhkan termasuk hiperventilasi dan ortopnea yang disebabkan oleh tekanan mekanik dari rahim yang membesar pada diafragma. Palpitasi juga umum dijumpai dan hal ini diduga berhubungan dengan sirkulasi yang hiperdinamik selama kehamilan.
  • Pada pasien dengan riwayat penyakit jantung, sangat penting untuk menanyakan tentang kapasitas fungsional, prevalensi gejala terkait lainnya, regimen terapi yang diperoleh, tes diagnostik sebelumnya (misalnya, ekokardiogram, tes olahraga, dan kateterisasi jantung), dan riwayat operasi paliatif. Pada pasien tanpa penyakit jantung penting untuk menanyakan tentang riwayat penyakit jantung rematik, episode sianosis pada saat lahir atau anak usia dini, adanya gangguan reumatologik (misalnya lupus eritematosus sistemik), episode aritmia, terjadinya sinkop eksersional atau nyeri dada, dan edema tungkai yang sering terjadi. Selain itu, pertanyaan mengenai ada tidaknya riwayat keluarga dengan penyakit jantung bawaan, penyakit arteri koroner prematur, atau kematian mendadak pada anggota keluarga.
Pemeriksaan Fisik : 
  • Hiperventilasi dapat ditemukan pada kehamilan normal, sehingga penting untuk membedakan hiperventilasi dari dyspnea, yang umum ditemukan pada gagal jantung kongestif. 
  • Impuls ventrikel kiri mudah teraba. Pulsasi perifer sering kolaps dan dapat membingungkan dengan temuan klinis pada regurgitasi aorta.. Sejumlah besar wanita hamil mengalami edema kaki. Hal ini terjadi sebagai akibat dari penurunan tekanan onkotik koloid plasma dengan peningkatan seiring dengan tekanan vena femoralis sebagai akibat dari aliran balik vena yang tidak adekuat.  
  • Pemeriksaan fisik harus fokus pada wajah, kelainan jari, atau skeletal yang menunjukkan adanya anomali kongenital. Adanya clubbing, sianosis, atau pucat, harus diamati dengan seksama. Pemeriksaan dada dapat mengesampingkan deformitas pectus excavatum, tonjolan prekordial, atau adanya pulsasi ventrikel kanan atau kiri. Bunyi jantung pertama biasanya terpisah (yang dapat disalahartikan sebagai bunyi jantung keempat). Bunyi jantung pertama yang keras dapat menunjukkan mitral stenosis, sedangkan bunyi jantung pertama intensitas rendah menunjukkan blok jantung tingkat pertama. Bunyi jantung kedua terpisah dapat diartikan sebagai defek septum atrium, sedangkan suara paradoksikal yang terpisah dapat ditemukan pada hipertrofi ventrikel kiri yang berat atau blok cabang berkas kiri. Bunyi jantung ketiga adalah normal pada kehamilan. Bunyi jantung IV, ejection click, opening snap, atau mid sistolik hingga late sistolik mengindikasikan penyakit jantung. Murmur sistolik dapat terdengar pada wanita hamil dan merupakan hasil dari sirkulasi hiperkinetik selama masa kehamilan.  Murmur yang terdengar yaitu murmur midsistolik dan didengar terbaik pada linea sternum kiri bawah dan di atas area pulmonal memerlukan penyelidikan lebih lanjut oleh echocardiography dan USG doppler.

    Pemeriksaan Elektrokardiografi :
    • Pemeriksaan EKG sangat aman dan dapat membantu menjawab pertanyaan yang sangat spesifik. Kehamilan dapat menyebabkan interpretasi dari variasi gelombang ST-T lebih sulit dari yang biasanya. Depresi segmen ST inferior sering didapati pada wanita hamil normal. Pergeseran aksis QRS ke kiri, sering dijumpai, tetapi deviasi aksis ke kiri yang nyata (-30o) menyatakan adanya kelainan jantung.
    Pemeriksaan Ekokardiografi : 
    • Pemeriksaan ekokardiografi termasuk dopler sangat aman dan tanpa risiko terhadap ibu dan janin. Pemeriksaan transesofageal ekokardiografi pada wanita hamil tidak dianjurkan karena risiko anestesi selama prosedur pemeriksaan radiografi. Semua pemeriksaan radiografi harus dihindari terutama pada awal kehamilan. Pemeriksaan radiografi mempunyai risiko terhadap organogenesis abnormal pada janin, atau malignancy pada masa kanak-kanak terutama leukemia. Jika pemeriksaan sangat diperlukan, sebaiknya dilakukan pada kehamilan lanjut, dengan dosis radiasi seminimal mungkin, dan perlindungan terhadap janin seoptimal mungkin.





    Share on Google Plus

    About EKG Indonesia

    This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
      Blogger Comment
      Facebook Comment

    0 komentar:

    Post a Comment