Rekaman ekg merupakan rekaman gelombang aktivitas listrik jantung seseorang yang dituangkan dalam sebuah kertas ekg. pemeriksaan ekg ini sangat berguna untuk mendeteksi adanya kelainan baik irama jantung maupun kelainan struktural jantung lainnya.
Lantas bagaimana cara membaca gelombang ekg ini? memang hal ini bukan sesuatu yang mudah bagi tenaga kesehatan sekalipun apalagi bagi orang awam, tetapi dengan mengetahui teknik membaca ekg yang benar, kami yakin pasti kita dapat membacanya dengan benar
Lantas bagaimana cara membaca gelombang ekg ini? memang hal ini bukan sesuatu yang mudah bagi tenaga kesehatan sekalipun apalagi bagi orang awam, tetapi dengan mengetahui teknik membaca ekg yang benar, kami yakin pasti kita dapat membacanya dengan benar
Sebelum kita belajar teknik membaca ekg ada baiknya kita mengetahui dasar nomenklatur dari kertas dan gelombang ekg yang admin bahas pada page lainnya di link berikut ( Nomenklatur Gelombang EKG )
Berikut rangkuman langkah cara membaca ekg dengan benar :
1. Perhatikan Kalibrasi dan Kecepatan EKG
Lingkar Merah Menunjukkan Kalibrasi EKG dan Lingkar Hitam Menunjukkan Kecepatan EKG |
Sering kali dalam membaca ekg, kita mengabaikan kalibrasi dan kecepatan rekaman ekg. padahal bila kalibrasi dan kecepatan ekg yang tidak standar dapat membuat kita salah menginterpretasi suatu rekaman ekg.
Oleh karena itu sebelum kita membaca suatu rekaman ekg, kita harus terlebih dahulu melihat suatu angka kalibrasi dan kecepatan dari rekaman suatu ekg, biasanya hal ini terdapat di bagian atas atau bawah sebuah rekaman ekg. bila rekaman ekg yang kita baca tidak sesuai standar, sebaiknya mesing ekg di setting ulang agar tidak salah interpretasi
Kalibrasi ekg yang standar adalah 10mm/ 1mV atau 10 kotak kecil untuk 1mV Gelombang EKG dan kecepatan mesin ekg yang standar adalah 25mm/sec atau 25 kotak kecil untuk 1 detik rekaman ekg
2. Menghitung Kecepatan Denyut Jantung atau Heart Rate
Cara Cepat Menghitung Denyut Jantung |
Heart rate adalah jumlah denyut jantung dalam satu menit. Jantung orang dewasa normalnya mempunyai jumlah denyut jantung berkisar 60 - 100 x / menit, Bila < 60 x / menit dikatakan bradikardi dan bila > 100 x / menit dikatakan takikardi
Cara cepat dalam menghitung jumlah suatu denyut jantung tampak pada gambar diatas, yakni :
- Bila Jarak antara gelombang R-R adalah 1 kotak besar atau 0.2 sec maka heart rate sama dengan 300 x per menit.
- Bila Jarak antara gelombang R-R adalah 2 kotak besar atau 0.4 sec maka heart rate sama dengan 150 x per menit.
- Bila Jarak antara gelombang R-R adalah 3 kotak besar atau 0.6 sec maka heart rate sama dengan 100 x per menit.
- Bila Jarak antara gelombang R-R adalah 4 kotak besar atau 0.8 sec maka heart rate sama dengan 75 x per menit.
- Bila Jarak antara gelombang R-R adalah 5 kotak besar atau 1.0 sec maka heart rate sama dengan 60 x per menit.
Yang diajarkan disini adalah cara menghitung dengan cepat dan sekejap mata dalam menentukan heart rate. Bila anda belum puas, simak penjelasan khusus mengenai heart rate disini ( Heart Rate )
3. Menentukan Irama Jantung
Menentukan irama jantung terkadang bukanlah hal yang mudah, sebaiknya kita harus mengetahui asal mula terjadinya gelombang - gelombang aktivitas listrik yang terekam pada ekg.
Lead II Panjang atau yang terekam kurang lebih 10 detik merupakan lokasi yang paling baik untuk menilai irama jantung, tetapi tidak banyak juga kita harus membandingkan dengan 11 lead yang lainnya
Berikut 7 step dalam menganalisis irama jantung :
Penentuan Kecepatan Denyut Jantung bila abnormal dapat mengklasifikasikan jenis aritmia apakah iramanya Takiaritmia (<100x / menit) atau Bradiaritmia (< 60x / Menit)
Cara Menentukan heart rate sudah dijabarkan di poin kedua di halaman ini
Kompleks QRS Reguler atau muncul Teratur atau jarak antara Interval R - R Sama (Contoh : Sinus Rhythm, Atrial Rhythm, Junctional Rhythm, Ventricular Rhythm)
Kompleks QRS Regularly Irregular atau Kompleks QRS yang muncul tidak teratur tetapi mempunyai suatu pola yang reguler (Contoh : Weckenbach AV Block, Sinus Arrhtyhmia)
Kompleks QRS Irregularly Irregular atau Kompleks QRS yang muncul tidak teratur dan sama sekali tidak mempunyai pola (Contoh : Atrial Fibrilasi, Ventrikel Fibrilasi)
Morfologi Kompleks QRS Sempit atau Narrow Complex QRS (Durasi Kompleks QRS < 0.12 sec) umumnya irama berasal dari Sinus, Atrial atau Junctional Kecuali Terjadi konduksi dengan aberansi
Morfologi Kompleks QRS Lebar atau Wide Complex QRS (Durasi Kompleks
QRS > 0.12 sec) umumnya irama berasal dari Ventrikel atau Supraventrikel dengan Aberansi
Adanya Gelombang P Sebelum Tiap Gelombang QRS dengan morfologi dan interval PR yang normal menunjukkan Irama tersebut berasal dari Sinus atau irama normal
Jika ditemukan gelombang P tetapi tidak dengan morfologi dan interval PR yang normal. kemungkinan irama berasal dari atrial atau junctional atau konduksi retrograde dari ventrikel
Jika tidak ditemukan gelombang P kemungkinan irama adalah atrial fibrilasi, sinus arrest atau gelombang P berhimpit dengan gelombang QRS
AV Asosiasi atau Irama atrium dan ventrikel saling berhubungan secara teratur dan sesuai pola, dalam hal ini gelombang P dan Kompleks QRS saling berhubungan
AV Disosiasi Bila Tidak ada relasi antara irama atrium dan ventrikel contoh pad keadaan total AV Block dan Ventrikular Takikardi
Abrupt atau bila onset dan terminasi aritmia terjadi secara tiba-tiba menunjukkan aritmia disebakan oleh mekanisme re-entry
Gradual atau bila onset dan terminasi aritmia terjadi secara bertahap atau perlahan menunjukkan aritmia disebabkan mekanism peningkatan automatisasi
Sinus Takikardi atau ectopic atrial takikardi - terjadi perlambatan heart rate secara bertahap tetapi kecepatan irama kembali bila manuver distop
Atrial Fibrilasi dan Atrial Flutter - terjadi perlambatan heart rate secara bertahap bila dilakukan manuver
VT - Jarang ada respon dari manuver vagal, terkecuali jenis VT tertentu
4. Menentukan Aksis Jantung
Axis jantung singkatnya adalah resultan dari seluruh vektor dari arus
listrik jantung yang menandakan arah sebagian besar arus listrik jantung
berada.
Normalnya arah aliran listrik jantung itu berada pada arah
ventrikel kiri, diakibatkan otot ventrikel kiri yang lebih tebal
sehingga arus listrik jantung akan dominan ke arah dari ventrikel kiri
atau pada gambar di atas di kuadran kanan bawah
Axis jantung sendiri dibahas khusus di suatu halaman lain di blog ini di link berikut : axis jantung
Berikut cara cepat dalam penentuan aksis jantung :
Jika Lead I (+) aVF (+) maka axis jantung normal
Jika Lead I (+) aVF (-) maka axis jantung dikatakan deviasi ke kiri atau dikenal dengan Left Axis Deviation
Jika Lead I (-) aVF (+) maka axis jantung dikatakan deviasi ke kanan atau dikenal dengan Right Axis Deviation
Jika Lead I (-) aVF (+) maka axis jantung dikatakan Extreme deviasi
aksis baik kanan maupun kiri atau biasa disebut dengan Northwest Axis
atau No Man's Land
5. Analisa Gelombang dan Segmen Pada EKG
6. Analisa Ada Tidaknya Pembesaran dari Ruang Jantung
Berikut Rangkuman Kriteria dari Pembesaran Ruang Jantung :
7. Analisa Apakah Adanya Iskemik atau Infark Pada EKG
Perhatikan Segmen ST di setiap lead di EKG, apakah ada yang memenuhi kriteria ST Depresi ataupun ST Elevasi yang khas untuk gambaran iskemia maupun infark miokard akut
8. Miscellaneous
Selain beberapa kelainan diatas, tentu masih banyak kelainan - kelainan khas yang ditemukan pada EKG. Kita tidak dapat membahasnya satupersatu di satu halaman ini, mungkin teman - teman bisa belajar dan temukan sendiri di beberapa page halaman blog ini
Super sekali thanks sharingnya
ReplyDeleteMantap
ReplyDeleteMau tanya axis jantung yang extreme RAD / LAD itu di lead avF nya (-) atau (+)? Terimakasih
ReplyDeletenegatif
Deletepembahasan yang mudah dimengerti
ReplyDeleteBantu... Lanjutkan rekan. Tmn2 boleh mampir Di my channel https://youtu.be/C9xksb_AdrQ
ReplyDelete